Tuesday, November 22, 2011

bakat bahasa

Apakah bakat itu ada? Apakah bakat itu bawaan?
Bakat merupakan potensi tersembunyi, ada kaitannya dengan faktor gen/keturunan. Bakat bisa tidak berkembang dan dikalahkan oleh faktor kebiasaan (E. Kosasih).
Bakat merupakan potensi oleh seseorang sebagai bawaan sejak lahir dan bukan sesuatu yang sudah benar-benar nyata dengan jelas. Bakat lebih sebagai kemungkinan yang masih harus diwujudkan.
Bakat bermacam-macam dan ada di setiap anak namun berbeda-beda. Salah satunya bakat bahasa. Ada dua jenis bakat bahasa yang dibahas, yaitu bakat bahasa yang berhubungan dengan pemerolehan bahasa pertama (language acquisition) dan bakat bahasa yang berhubung dengan belajar bahasa kedua atau bahasa asing (language learning) (Brown, 1982: 31, van Els, 1984: 109).
Bakat bahasa pertama disebut juga bakat umum karena bakat bahasa pertama dimiliki oleh setiap anak. Chomsky menyebutnya dengan singkatan LAD atau Language Acquisition Device (alat pemerolehan bahasa).
Van Els, dkk berpendapat bahwa ada asumsi yang diyakini sebagai sesuatu yang khusus dengan nama yang berbeda-beda seperti: “talenta”, “kecakapan khusus”, “pemberian” atau “bakat” untuk belajar bahasa kedua yang dimiliki sejumlah pembelajar, yang relatif berbeda dengan yang lain, sebagai penanda perbedaan individual dalam keberhasilan belajar bahasa kedua. Semua anak normal lahir dengan kemampuan belajar bahasa.
Penelitian Skehan (1980) yang berfokus pada memori, salah satu aspek dari bakat multidimensional, dan mencari korelasi antara nilai skor keragaman tes memori dan pengukuran lain dari keberhasilan pembicara dewasa bahasa Inggris dalam belajar bahasa Arab. Berdasarkan analisis data (1986) Skehan menemukan dua tipe perbedaan keberhasilan pembelajar bahasa: secara relatif, kelompok muda bergantung pada memori dan kelompok usia tua lebih bergantung pada kemampuan analitik.
Penelitian asal bakat dengan menguji hubungan antara tiga karakter tersembunyi: pengembangan bahasa pertama, bakat, dan keberhasilan bahasa asing. Dari penelitian ini Skehan menemukan korelasi positif dan signifikan antara beberapa indikasi bahasa pertama dan sejumlah bakat. Menurut penelitian mereka dikatakan bahwa perbedaan individual dalam bakat belajar bahasa berpengaruh pada kesuksesan belajar bahasa bagi anak dan orang dewasa dalam beberapa cara.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bakat itu ada namun masih harus dikembangkan dan bawaan dari lahir, karena dimiliki oleh setiap anak. Namun untuk mengembangkannya dibutuhkan keberanian, latihan, dukungan lingkungan, dan perlu memahami hambatan dan mengatasinya dengan baik sehingga bakat itu menjadi berguna bagi masa depan individu itu sendiri.

Setelah membaca beberapa literatur, kami tidak mendapatkan alat untuk tes bakat bahasa. Namun ada tes yaitu tes bakat/minat tes ini yang dirancang untuk menentukan kemanakah bakat anak sesungguhnya, apakah bahasa, matetamatis logis, kinestetik dan sebagainya. Jika kita sudah mengetahui bakat anak, maka kita dapat membantu dalam hal pengembangannya dengan menumbuhkan keberanian, memfasilitasi untuk latihan mengasah bakat tersebut, dan menciptakan lingkungan yang mendukung untuk mengasah bakat tersebut.

No comments:

Post a Comment